Suara Sumatera - Calon Presiden Capres Partai NasDem Anies Baswedan kerap dituduh sebagai sosok yang radikal dan intoleran. Tudingan tersebut dibantah salah seorang ulama NU asal Kebumen, Jawa Tengah KH Yazid Mahfudz belum lama ini. KH Yazid pasang badan membela Anies Baswedan. Ia bahkan mengaku sampai turun langsung meluruskan kabar miring tentang mantan Gubernur DKI Jakarta kepada kiai-kiai lain yang mendapat informasi kurang tepat. “Saya sampaikan kiai-kiai yang memang kadang-kadang terpengaruh dengan informasi-informasi yang sifatnya itu disebarkan oleh mereka," katanya saat bincang bersama Indra Charismiadji di kanal YouTube Laman TV, dikutip Kamis 8/6/2023. Baca JugaTasyi Athasyia Balas Hujatan usai Disebut Tak Gaji Eks Karyawan Aku Anggap Lahan Pahala Menurut Kiai Yazid, hal itu merupakan kewajiban untuk meluruskan tuduhan yang ditujukkan kepada Anies. Ini kewajiban saya yang seorang yang tahu tentang ini saya menyampaikan, ini lho harus seperti ini saya sudah ketemu orangnya, saya sudah berbicara langsung dengan beliau Anies,” ujar dia. “Jadi kalau dari diri sendiri sudah yakin ya sosok Anies Baswedan itu bukan sosok yang intoleran bukan sosok yang radikal,” sambung Yazid. Dia menungkapkan jika rekam jejak Anies selama memimpin DKI Jakarta selama 5 tahun adalah bukti nyata bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Kiai Yazid lalu mengistilahkan dirinya sudah “Haqqul Yaqin” bahwa tudingan Anies radikal-intoleran tidaklah benar. Baca JugaTerinspirasi saat Liput Kasus Polisi, Oknum Wartawan Jadi Otak Curat Modus Ganjal ATM “Bukan hanya yakin pak, Haqqul yakin, di atasnya yakin,” jelasnya. “Karena beliau sudah terbukti 5 tahun memimpin Jakarta dengan baik tidak ada intoleransi tidak ada radikalisme semua itu bukti nyata,” sambung KH Yazid. Ia menambahkan jika rekam jejak Anies sudah terbukti dan yakin akan mampu memimpin Indonesia. “Karena Jakarta jadi tolok ukur Indonesia, maka saya Haqqul Yakin bahwa Pak Anies mampu memimpin Indonesia,” tegas Kiai Yazid. Disclaimer Artikel ini merupakan kerja sama dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.